Masjid Jami' Ibrahim terletak
di Desa Sungai Mandala, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi
Kalimantan Selatan. Masjid ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat
Nagara. Masjid ini kalau di lihat dari kejauhan seperti berada di sebuah
pulau, karena lokasi sekitar Masjid merupakan pertemuan 2 aliran
sungai. selain itu, di sekitar Masjid juga terdapat 2 buah jembatan
modern dan 1 jembatang gantung. Jembatan-jembatan ini yang menghubungkan
antar kampung sekitar Masjid.
Sejarah Masjid Jami' Ibrahim
Habib Ibrahim Al-Habsy menyumbangan sebagian harta beliau untuk
membangun sebuah Masjid. Selain sebagai tempat Sholat, masjid ini pun
beliau gunakan untuk mengajarkan Ilmu Tasawuf, Al-Adzkar karya Imam
Nawawi, Syarah Ibnu Qasim dan Mukhtashar Al-hadhramiyyah. Selama melaksanakan pembangunan masjid, banyak kejadian-kejadian aneh
yang terjadi. salah satu nya adalah berpindah nya puncak masjid dari
desa tambak bitin ke desa sungai mandala. desa tambak bitin sendiri
berada di seberang sungai mandala.Berpindah nya puncak masjid tersebut di karena kan terjadi angin ribut
selama 3 hari 3 malam, setelah itu pun puncak masjid di kembalikan lagi
ke desa tambak bitin, namun ketika di kembalikan ketempatnya semula
terjadi lagi angin ribut yang menerbangkan puncak mesjid tersebut dan
kejadian tersebut berlangsung selama 3 kali. karena kejadian tersebut
akhirnya Habib Ibrahim Al-habsy bersama masyarakat setempat sepakat
untuk memindahkan pembanguan masjid di desa Sungai Mandala.
Untuk pembangunan Masjid Jami' Ibrahim sendiri memerlukan kayu besar dan
tinggi, maka dari itu masyarakat pun bersama sama mencari kayu tersebut
namun sekian lama mencari, kayu yang di perlukan belum juga di temukan.
Akhirnya masyarakat melaporkan hal tersebut kepada Habib Ibrahim
Al-Habsy, setelah mendapatkan laporan masyarakat tersebut akhirnya
beliau melaksanakan sholat sunat 2 raka'at dan setelah beliau selesai
melaksanakan sholat, Habib Ibrahim Al-Habsy memberitahukan kepada
masyarakat bahwa besok hari pada jam 11 siang akan tiba empat kayu besar
dan tinggi, masyarakat pun terheran-heran dengan apa yang di katakan
Habib Ibrahim. dan memang benar apa yang dikatakan beliau pada keesokan
harinya tepat jam 11 siang terlihat empat batang kayu yang besar dan
tinggi hanyut mengapung di sungai mandala. selanjutnya untuk menaikkan
kayu yang besar dan panjang tersebut tidak ada seorang pun yang sanggup,
maka dengan di ikatkan tali oleh Habib Ibrahim dan dengan bertawakkal
kepada ALLAH. kayu tersebut pun naik kedarat dengan tangan beliau
sendiri. masyarakat pun semakin terheran-heran dengan kejadian tersebut.
Kejadian selanjut nya yang sangat mengherankan adalah ketika akan mendirikan tiang guru masjid yang besar dan panjang tersebut, beliau meminta agar di sediakan kayu gaharu atau cendana untuk di taburkan di perapian namun ketika itu tak seorangpun mempunyainya, kemudian beliau mengumpulkan sisa potongan kayu kayu kecil dan dimasukkan diperapian, subhanallah...dari perapian tersebut keluar bau harum kayu gaharu dan kemudian dengan tangan beliau sendiri membetulkan letak tiang mesjid tersebut.
Kejadian selanjut nya yang sangat mengherankan adalah ketika akan mendirikan tiang guru masjid yang besar dan panjang tersebut, beliau meminta agar di sediakan kayu gaharu atau cendana untuk di taburkan di perapian namun ketika itu tak seorangpun mempunyainya, kemudian beliau mengumpulkan sisa potongan kayu kayu kecil dan dimasukkan diperapian, subhanallah...dari perapian tersebut keluar bau harum kayu gaharu dan kemudian dengan tangan beliau sendiri membetulkan letak tiang mesjid tersebut.
Untuk membangun masjid tentu diperlukan biaya yang tidak sedikit, Habib
Ibrahim Al-Habsy bersama masyarakat kemudian memohon sumbangan dari
rumah kerumah. masyarakat yang tidak berpunya juga tetap di datangi oleh
beliau dan dengan jujur mereka mengatakan bahwa mereka tidak punya
uang, namun dengan tersenyum Habib Ibrahim Al-Habsy mengatakan bahwa
uang nya ada di tempat itu, dan setelah di periksa tempat yang di
tunjukkan oleh beliau ternyata di sana memang ada uang. masyarakat pun
sangat keheranan dan uang tersebut langsung diserahkan semuanya untuk
pembangunan masjid.
Demikianlah beberapa kejadian aneh yang terjadi selama pembangunan
masjid yang di gunakan Habib Ibrahim Al-Habsy sebagai tempat penyebaran
ajaran Agama Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar